Lushbeat – Pada tanggal 8 Agustus 2024, Jepang dilanda gempa berkekuatan 7,1 skala Richter yang diikuti oleh tsunami besar. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan signifikan dan memicu kekhawatiran global tentang potensi dampaknya terhadap masyarakat dan infrastruktur. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Indonesia, sebagai salah satu lembaga yang memiliki kepakaran dalam analisis gempa bumi dan tsunami, turut memberikan penjelasan terkait penyebab dan dinamika peristiwa bencana alam ini.
Penjelasan BMKG tentang Penyebab Gempa
Menurut BMKG dan diberitakan juga oleh Freecores, gempa bumi yang terjadi di Jepang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di wilayah Cincin Api Pasifik, yang dikenal sebagai salah satu area paling aktif secara seismik di dunia. Lempeng-lempeng tektonik di kawasan ini saling bertubrukan dan saling menggeser, menghasilkan energi yang besar dan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Dalam hal ini, gempa M 7,1 disebabkan oleh tekanan dan gesekan antara lempeng tektonik yang berinteraksi di bawah dasar laut.
Proses Terbentuknya Tsunami
Setelah gempa bumi utama, gelombang tsunami mengikuti sebagai akibat dari perpindahan besar-besaran air laut yang disebabkan oleh guncangan gempa. BMKG menjelaskan bahwa gempa di bawah laut dapat menyebabkan perubahan mendalam dalam struktur dasar laut, yang memicu pembentukan gelombang tsunami. Gelombang ini kemudian menyebar dengan cepat dan dapat mencapai daratan dengan kekuatan yang merusak. Tsunami yang dihasilkan dari gempa ini mempengaruhi pantai-pantai Jepang, menyebabkan dampak serius terhadap kehidupan dan properti.
Dampak dan Respons
BMKG juga menyoroti pentingnya pemantauan dan respon cepat terhadap kejadian gempa bumi dan tsunami. Koordinasi antara lembaga internasional dan lokal sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana. Selain itu, BMKG terus memperbarui informasi dan memberikan peringatan dini untuk membantu masyarakat menghadapi potensi bencana yang serupa di masa depan. Pendekatan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di seluruh dunia, terutama di daerah rawan gempa dan tsunami. Dengan penjelasan BMKG mengenai penyebab dan proses terjadinya gempa serta tsunami ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami risiko yang terkait dengan aktivitas seismik dan pentingnya tindakan preventif dalam mengurangi dampak bencana.